Pengembangan UKM ( Usaha Kecil Menengah ) di Indonesia
Indonesia sedang mengalami pembangunan ekonomi yang cukup
bagus. Salah satu pembangunan ekonomi Indonesia yang sedang berkembang adalah
bisnis kecil. Hal itu dikarenakan Indonesia ini merupakan salah satu Negara
yang sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah. Oleh karena itu,
kegiatan usaha kecil baik pada sektor tradisional ataupun modern sedang
digalakkan oleh pemerintah pusat untuk kesejahteraan masyarakat.
UKM ( Usaha Kecil Menengah ) hadir sebagai sebuah solusi
dari sistem perekonomian yang sehat karena UKM merupakan salah satu sektor
industri yang tidak terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Oleh
karena itu, peran UKM ini cukup besar untuk tumbuhnya Ekonomi di Negara
Indonesia.
Pengaruh UKM untuk pengembangan di Indonesia dari 3 tahun
terakhir menunjukkan perbedaan baik dalam perbedaan jumlah maupun perbedaan
tipe pemasarannya.
Peran UKM yang tidak kalah penting adalah, memberikan
pemasukan bagi negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UKM Indonesia memang sudah
sangat maju. Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tapi internasional.
Data dari Kementerian Koperasi dan UKM di tahun 2017
menunjukkan tingginya devisa negara dari para pelaku UKM. Angkanya pun sangat
tinggi, mencapai Rp88,45 miliar. Angka ini mengalami peningkatan hingga delapan
kali lipat dibandingkan tahun 2016.
Data yang dihimpun dari kementerian koperasi dan UMKM adalah
sebagai berikut:
- 2009 jumlah UMKM 52.764.750 unit
dengan pangsa 99,99%
- 2010 jumlah UMKM 54.114.821 unit
dengan pangsa 100,53%
- 2011 jumlah UMKM 55.206.444 unit
dengan pangsa 99,99%
- 2012 jumlah UMKM 56.534.592 unit
dengan pangsa 99,99%
- 2013 jumlah UMKM 57.895.721 unit
dengan pangsa 99,99%
Pada Tahun 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari 57.900.000 unit
dan pada tahun 2017 jumlah UMKM diperkirakan berkembang sampai lebih dari
59.000.000 unit. Dan pada Tahun 2016, Presiden RI menyatakan UMKM yang memiliki
daya tahan tinggi akan mampu untuk menopang perekonomian negara, bahkan saat
terjadi krisis global. Pada November 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menerima para pelaku UMKM di Istana Merdeka untuk dimintai pendapatnya. Jokowi
sangat berharap pelaku UMKM menjadi garda terdepan dalam membangun ekonomi
rakyat.
UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia dan
ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan
tenaga kerja mencapai 51,7-97,2%. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari
total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. Oleh
karena itu, kerjasama untuk pengembangan dan ketahanan UMKM perlu diutamakan.
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari
dukungan perbankan dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Menurut data
Bank Indonesia, setiap tahunnya kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan.
Walaupun pada 2015, sekitar 60%-70% dari seluruh sektor UMKM belum mempunyai
akses pembiayaan melalui perbankan.
Bank Indonesia telah mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan
kepada perbankan untuk mengalokasikan kredit/pembiayaan kepada UMKM mulai Tahun
2015 sebesar 5%, 2016 sebesar 10%, 2017 sebesar 15%, dan pada akhir Tahun 2018
sebesar 20%.
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, semua orang
harus berlomba-lomba menjalankan UMKM dan meraih peluang bisnis yang ada. Untuk
itu, diperlukan pengaturan keuangan bisnis yang baik untuk menunjang
keberlangsungannya.
Sumber :
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/perbedaan-umkm-perkembangannya-di-indonesia
Komentar
Posting Komentar