Koperasi dan Mekanisme Pasar
Peranan Koperasi Di Berbagai Keadaan
Persaingan
-
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaiangan sempurna dapat
didefinisikan sebagai struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
Perusahaan adalah pengambil harga
Berarti suatu perusahaan yang ada
di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.Harga barang di
pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli.
Produk yang dihasilkan sejenis
(homogen)
Tidak terdapat perbedaan yang
nyata antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan
lainnya.akibat dari sifat ini tidak ada gunanya jika produsen melakukan
persaingan dalam bentuk bukan harga karena konsumen mengetahui bahwa barang
yang dihaslkan oleh produsen tidak ada bedanya.
Perusahaan bebas untuk masuk dan
keluar Apabila perusahaan mengalami kerugian dan ingin keluar dari pasar dapat
dengan mudah dilakukan dan sebaliknya jika ada produsen yang ingin melakukan
kegiatan di pasar ini ia pun dapat dengan mudah memasuki pasar ini.
Pembeli memiliki pengetahuan yang
sempurna mengenai pasar
Pembeli mengetahui tingkat harga
yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga,akibatnya produsen tidak dapat
menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar
Terdapat banyak perusahaan di
pasar
Sifat ini memiliki 2 aspek yaitu
jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative
kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar.akibatnya produksi perusahaan sangat sedikit jika dibandingkan dengan
produksi dalam industry tersebut.Sifat ini menyebabkan apapun yang dilakukan
perusahaan seperti menaikan harga atau menurunkan harga produksi tidak akan
mempengaruhi harga yang berlaku di pasar.
Berdasarkan kondisi di atas, dapat
diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka
waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan
sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran
(supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan
sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan
menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka
koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan
“harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di
pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka
koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”.
Menurut konsepsi koperasi, biaya
produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai
koperasi produsen maupun konsumen
-
Pasar monopolistic
Pasar monopolistic pada dasarnya
adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem yaitu
persaingan sempurna dan monopoli.oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung
unsur-unsur sifat monopoli dan persaingan sempurna.Pasar monopolistic dapat
didefinisikan sebagai pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda.ciri-cirinya sebagai berikut:
Adanya penjual yang banyak
Namun jumlahnya tidak sebanyak
pasar persaingan sempurna, apabila sudah ada beberapa perusahaan maka pasar
monopolistic sudah dapat terwujud.Yang terpenting tidak ada satu pun perusahaan
yang ukurannya tidak lebih besar dari perusahaan lain.Keadaan ini menyebabkan
produksi perusahaan relative kecil dibandingkan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.
Produk yang dihasilkan beragam
(heterogen)
Produk yang dihasilkan berbeda
secara fisik,pengemasan,perbedaan dalam bentuk “jasa perusahaan setelah
penjualan” dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.
Persaingan promosi penjualan
sangat aktif Harga bukan penentu utama dari besarnya pasar dari
perusahaan-perusahaan dalam pasar monopolistic.Untuk menarik pelanggan
perusahaan melakukan perbaikan mutu dan desain barang,melakukan kegiatan iklan
yang terus-menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik,dan sebagainya.
Keluar masuk industry relative
mudah
Tetapi tidak semudah pasar
persaingan sempurna beberapa faktor yang
membedakan yaitu : modal yang diperlukan relative besar,perusahaan harus menghasilkan
barang yang berbeda dengan yang sudah tersedia di pasar,dan perusahaan harus
mempromosikan barang tersebut agar memperoleh pelanggan.Jika ada perusahaan
baru ingin memasuki pasar ini maka harus menghasilkan produk yang yang lebih
menarik dari yang sudah ada di pasar.
Perusahaan mempunyai sedikit
kekuasaan mempengaruhi harga Kekuasaan mempengaruhi harga ini diakibatkan dari
sifat barang yang dihasilkan yaitu bersifat berbeda.Perbedaan ini membuat
pembeli bersifat memilih,yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan
tertentu dan kurangmenyukai barang dari perusahaan lainnya.Maka apabila
perusahaan menaikan harga maka ia tetap dapat menarik pembeli dan jika menurunkan harga tidak mudah untuk
menjual semua produk yang dihasilkan.Banyak konsumen masih membeli barang yang
dihasilkan perusahaan walaupun harganya relative mahal.
Oleh karena itu, apabila koperasi
ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka
secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda
dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis
dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
-
Pasar oligopoly
Pasar oligopoli adalah pasar di
mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya
jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya
dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan
potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat
maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi
harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun
1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang,
padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,
khususnya pada barang-barang yang
bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur
mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur
mengenai kartel.
Jenis-jenis pasar Oligopoli:
1. Pasar oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama
fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.
2. Pasar oligopoly dengan
pembedaan (differentiated oligopoly).
Barang yang diperdagangkan dapat
dibedakan. Perusahaan mengeluarkan beberapa produk untuk piihan konsumen.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak pembeli di
pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly
adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan
sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan
bermotor, dan sebagainya.
2. Hanya ada beberapa
perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3. Umumnya adalah penjual-penjual
(perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam
perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki
pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
4 Produk yang dijual bisa bersifat
sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa
jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah
alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis
produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly
5. Adanya hambatan bagi pesaing
baru.
Perusahaan yang telah lama dan
memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan
yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat
kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa
kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk
pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih
unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
6. Adanya saling ketergantungan
antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung
dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar
(Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga
tidak ada keuntungan maksimum.
7. Advertensi (periklanan) sangat
penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image,
menarik market share dan mencegah pesaing baru.
Peranan koperasi dalam pasar jenis
oligopoly.
Regulasi/Price agreement.
Untuk mencegah persaingan harga
yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah menetapkan aturan mengenai
harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar
oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam
pasar oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi
dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen.
Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.
Hubungan Pasar Dengan
Koperasi
Ditinjau dari sisi produksi dan
konsumsi, anggota koperasi dapat dikelompokkan menjadi Koperasi Produsen dan
Koperasi Konsumen. Untuk memahami bagaimana hubungan kedua sisi ini ditinjau
dari fungsi koperasi sebagai perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan
pasar, perlu digambarkan hubungan ekonomi pasar dengan produsen bergabung
dengan koperasi dan yang tidak bergabung dengan koperasi.
a. Hubungan Produsen dengan Pasar tanpa Koperasi
Hubungan produsen dengan pasar
tanpa koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Misalnya Produsen (P) yang
menghasilakn kakao akan menjual produksinya ke pasar (Konsumen C). Dalam hal
ini Produsen P dan Konsumen C tidak terintegrasi atau tidak saling mengetahui
dengan baik. Oleh karena itu, peran pedagang (T) adalah sangat strategis untuk
menjembatani kepentingan ekonomi kedua belah pihak.
b. Hubungan Produsen Anggota Koperasi dengan
Pasar
Menurut konsep koperasi,
sekelompok orang baik itu sebagai produsen maupun sebagai konsumen yang
mempunyai kepentingan ekonomi yang sama dapat membentuk perusahaan koperasi.
Adanya persamaan kepentingan ekonomi ini membentuk “hubungan khusus” antara
anggota koperasi dengan perusahaannya yang disebut koperasi. Sebenarnya
produsen/anggota koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar untuk
menjual produksinya, tetapi karena pertimbangan efisiensi atau adanya
keuntungan ekonomis dan nonekonomis yabg lebih besar, mereka menyerahkan
pemasarannya kepada koperasi.
Dengan demikian, koperasi
mengambil alih fungsi pemasaran atau penjualan yang semula dilakukan secara
sendiri oleh produsen tersebut. Selanjutnya koperasinya yang berinteraksi atau
melakukan lobi bisnis dengan pasar atau konsumen C untuk memasarkan produksi
anggotanya. Dalam pemasaran produk anggota, perusahaan koperasi dan anggotanya
telah terikat dengan kesatuan organisasi koperasi. Ada hubungan perserikatan
yang dibangun berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan dalam lingkungan yang
demokratis.
Sebagai konsekuensi logis dari
hubungan ini, maka keuntungan ekonomis yang diperoleh dari pemasaran bersama
melalui perusahaan koperasi tersebut akan jatuh langsung ke tangan anggota.
Namun sebaliknya, bila koperasi mengalami kerugian, anggota pun akan ikut
menanggungnya.
Dalam hal ini kedudukan produsen
P1,P2,P3, dan seterusnya tidak lagi terpisah dengan perusahaan yang
memasarkannya yaitu koperasi, karena perusahaan koperasi tersebut adalah milik
bersama para produsen. Denagn demikian, hubungan ekonomi antara produsen P
dengan perusahaan koperasi tidak lagi berdasarkan mekanisme pasar, melainkan
diatur oleh nilai, norma, dan prinsip-prinsip koperasi itu sendiri.
Agar koperasi yang beroperasi di
pasar persaingan monopolistik mencapai kesuksesan, maka ia harus mampu
memberikan tambahan pendapatan kepada anggotanya dan atau secara umum harus
mampu memperbesar kemakmuran para anggotanya. Pada pasar persaingan
monopolistik kemampuan tersebut masih terbuka mengingat kurva permintaan yang
dicapai adalah elastis, dengan demikian sampai batas tertentu koperasi masih
mampu bersaing dalam menetapkan harga.
Asumsi yang mendasari model
persaingan monopolistik secara mutlak sama seperti kompetisi sempurna, kecuali
mengenai produk yang homogen. Pada pasar persaingan monopolistik para penjual
bersaing dengan diferensiasi (pembedaan) produk dalam hal kualitas, iklan,
lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Setiap penjual telah mencoba membuat
produknya berbeda sedikit disbanding produk (barang) penjual lainnya. Menurut
banyak ahli ekonomi, strukrur pasar seperti ini adalah secara empiris saling
relevan dalam dunia nyata. Satu perbedaan analisis yang membedakan situasi
persaingan sempurna dengan persaingan monopolistik adalah bahwa karena ke
heterogenan produk, sehingga setiap penjualan dapat berperilaku sebagai
monopolistik kecil. Jika penjual mengubah harga produknya, maka akan ada
perpindahan konsumen secara total ke penjual lain. Oleh karena itu kurva
permintaan individual tidak akan horizontal seperti pada pasar persaingan
sempurna, tetapi akan menurun dari kiri atas ke kanan bawah dengan elastisitas
yang kurang sempurna.
Chamberlin (Hendar dan Kusnadi,
1999) mengatakan bahwa kurva permintaan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan penentuan
harga oleh produsen, tetapi juga oleh penampilan (style) dari
barang itu sendiri, pelayanan (service)produsen dan juga kegiatan
iklan (advertensi). Dengan demikian permintaan menggambarkan
jumlah barang yang diminta konsumen untuk sifat produk tertentu, jenis
pelayanan tertentu yang ditawarkan dengan kebijakan yang tertentu pula. Jadi
posisi kurva permintaan akan bergeser bila :
1. Ada perubahan dalam
penampilan (style) produk, pelayanan penjualan dan strategi
pemasaran ;
2. Produsen pesaing mengubah
tingkat harga jual, jumlah output, pelayanan penjualan dan
kebijakan pemasarannya ; dan
3. Selera, penghasilan, harga
atau kebijakan penjualan produsen lain berubah.
Diferensiasi (pembedaan) produk
mendapat tekanan khusus dalam model Chamberlin. Pembedaan ini bisa dalam arti
yang sesungguhnya (real different)atau hanya sekedar semu (funcied). Dikatakan
semu bila produk tersebut pada dasarnya sama dengan produk sejenis lainnya,
tetapi dengan promosi khusus, konsumen diberi kesempatan seolah-olah produk tersebut
berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan di antara dua produk bisa dalam
arti yang sebenarnya apabila di antara dua produk tersebut ada perbedaan di
antara spesifikasi dalam artian input yang digunakan, letak perusahaan atau
pelayanan produsen terhadap konsumen. Akibat dari adanya perbedaan produk ini,
produsen sampai dengan tingkat tertentu dapat menetapkan tingkat harga jual,
karena walaupun sedikit, ia mempunyai kekuatan monopoli dalam menjual output-nya.
Koperasi masuk dalam rantai tata
niaga Teori usaha-usaha organisasi koperasi bisa di kaitkan dengan system pasar
yang berlaku umum yang dibedakan berdasarkan produsen,konsumen,dan pedagang
sebagai perantara dari pedagang ke konsumen.
Produsen adalah orang atau badan
usha yang memperhatikan produk tertentu baik itu hasil jual produk dari sesuai
rangkaian proses produksi maupun produk setengah jadi untuk menghasilkan produk
jual.Konsumen adalah orang atau baadan usaha yang dalam kegiatan menerima input
dari pihak-pihak lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk
kepentingan pihak lain.
Dalam memelakukan pemasaran
produsen dapat ditangani sendiri dengan segala konsekuensinya.misalnya biaya
advertensi,transport,dan biaya sebagai penyalur produk.Rangkaian produsen dapat
mencakup sebagai pedagang,segala harus diiperhitungkan segala aspek kedepan nya
dan dapat berkonsentrasi pada urusan produksinya.Untuk meningkatkan daya saing
bagi koperasi juga bisa diciptakan integrasi di setiap jalur dalm proses
jalannya produk mulai dari produsen ke konsumen.
Jaringan kerja sama koperasi
meliputi gabungan antara koperasi primer dsan koperasi sekunder,namun jaringan
kerja sama yang lebih di kenal dengan integrasi koperasi belum bisa berkembang
di Indonesia.Jaringan kerja sama koperasi horizontal dengan maksud
mengendalikan harga jual produk sedemikian rupa guna berkompetisi terhadap
produk yang sama dari pihak nonkoperasi dengan meliputi
pemasaran,periklanan,servis kepada pembeli bisa di control bersama.daya saing
akan lebih kuat lagi,jika ada integrasi dari para konsumen dan sebagainya. Keuntungan
kerja sama agar dapat dimanfaatkan dan usah-usaha ekonomi para anggota didukung
efisien,maka koperasi desa (koperasi primer) bergabung membentuk organisasi
koperasi tingkat kabupaten(pusat koperasi) disebut koperasi sekunder.
Organisasi dalam pasar diperlukan guna menghadapi struktur pasar,baik struktur
pasar persaingan sempurna maupun struktur pasar persaingan tidak sempurna
(monopolistik,oligopoly,dan monopoli).oleh karena itu,koperasi sama halnya
dengan badan usaha yang lain harus berusaha memaksimumkan keuntunganya.Salah
satu cara adalah dengan menentukan harga yang bisa menarik konsumen.
Dalam persaingan monopolistic,para
penjual bersaing melalui diferensiasi produk(perbedaan diantara produk mengenai
antara kualitas,harga,lokasi,kemasan,dan iklan) agar produk dapat di bedakan
dengan produk yang di jual produk lain. Kondisi pasar yang memiliki kemampuan
mencapai hasil-hasil ekonomis yang lebih baik bagi anggotanya dengan memusatkan
kebijakan harga pasar bagi koperasi dan menentukan harga yang harus di bayar
anggota kepada koperasi pemasok dan berapa harga yang diperoleh anggota kepada
anggota koperasi masyarakat.
Struktur pasar tergantung pada
pertimbangan-pertimbangan,seperti jumlah penjual dan pembeli di pasar,kemasan
produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk memasuki dan meninggalkan
pasar. Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis
yang ditentukan oleh struktur pasar atas perilaku perusahan yang harus di
hasilkannya.kinerja adalah yang berkaitan dengan dimensi-dimensi yang berbeda
dengan memperlihatkan saling keterkaitan antara
Struktur-Perilaku-Kinerja,struktur pasar menentukan perilaku perusahaan dalam
industry/pasar dan sebaliknya menentukan kualitas kinerja perusahan maupun
pasar tersebut
Kekuatan Dan Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar
Sebagai bagian dari sitem pasar
secara keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain
yang bukan koperasi. Untuk memenangkan persaingan, bagaimanapun koperasi harus
mempunyai kemampuan bersaing di pasar. Berbagai strategi dan kebijaksanaan yang
biasa dilakukan oleh bnayak perusahaan nonkoperasi harus digunakan oleh
koperasi agar mampu meraih target pasar yang dikehendaki. Koperasi harus mampu
menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat
meningkatkan pertumbuhan, memnafaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh koperasi.
Sebagai organisasi yang dimiliki
oleh para anggota, koperasi angat mungkin memanfaatkan kekuatannya terutama
yang berhubungan dengan economies of scale, bargaining
position dipasar sebagai akibat bersatunya para produsen dalam koperasi,
kemempuan dalam menghadapi ketidakpastian , pemanfaatan inter-linkage
market dan transaction cost sebagai akibat self
control dan self management. Economises of scale dapat
diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan
biaya rata-rata karena kan memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya
akan semakin murah. Bargaining position dipasar
diperioleh melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi.
Bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang
baik dalam mengatur harga jual. Itu berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam
penawaran produknya. Kemampuan menghadapi ketidakpastian di masa yang akan
datang terutama karena dalam koperasi terdapat internal market disamping external
market. Adanya internal market memungkinkan risiko yang
ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah mungkin.
Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat koperasi bergerak di external
market, risiko itu akan ditanggung bersama-sama anggota. Jadi pada akhirnya
biaya risiko per anggota akan menjadi murah. Adanya interlingkagemarket pada
koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki intitusi koperasi karena
dasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkanpada profit motive melainkan non-profit
motive.keadaan tersebut dapat menurunkan biaya transaksi. Biaya transaksi
disini diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan di luar biaya produksi.
Rendahnya biaya transaksi pada koperasi disamping karena adanya social
control dan management control, juga karena adanya
kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah banyak
dan inter-linkage market.
Kendatipun banyak kekuatan yang
sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh koperasi, tetapi sisi lain yang masih memperhatikan
adalah rendahnya tingkat pertumbuhan koperasi sebagai akibat katidakmampuan
koperasi dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada.
Bila dikaji secara teoritis,
banyak kelemahan koperasi yang timbul dari sifat dasarnya. Dalam
prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan terdahulu terlihat ada kelemahan
dalam struktur permodalan pada koperasi. Pemupukan modal memang bisa dilakukan
melalui partisipasi kontribusi keuangan. Tetapi cara tersebut sulitr dilakukan
mengingat kelemahan dari beberapa prinsip koperasi yang ada. Kelemahan Prinsip
tersebut:
- Prinsip
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan mlemahkan struktur
permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu
melayani kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi.
Konsekuensinya, modal yang tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
- Prinsip
control secara demokratis, menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam
jumlah banyak akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi
nonkoperasiyang ketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik modal terbesar
adalah yang memiliki control terbesar dalam perusahaan.
- Prinsip
pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi
pemilik modal memasuki koperasi.
- Prinsip
bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk
menabubg pada koperasi.
Kelemahan structural permodalan
pada koperasi menunjukan bahwa koperasi tidak kan cocok untuk bidang usaha yang
membutuhkan modal cukup besar dan stabil.
Kelemahan-kelemahan koperasi
tersebut sedapat mungkin dikurangi agar koperasi paling tidak dapat tetap eksis
dalam persaingan. Tetapi untuk membnagun koperasi, sebenarnya tidak seluruhnya
menjadi beban sector koperasi, tetapi dibutuhkan berbagai sector yang terkait
dengan pertumbuhan koperasi.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar